Dalam olahraga gulat, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan, tetapi juga oleh teknik. Salah satu teknik paling ikonik dan mematikan, terutama dalam gulat gaya Yunani-Romawi, adalah suplex. Teknik ini dikenal sebagai jatuhan berbahaya karena melibatkan pegulat mengangkat lawan dari matras dan menjatuhkannya ke punggung atau bahu, seringkali dengan dampak yang besar. Memahami suplex dan variasinya adalah kunci untuk mengapresiasi kompleksitas dan keindahan gulat Yunani-Romawi.
Pada hari Sabtu, 15 November 2025, dalam sebuah turnamen gulat di GOR Olahraga Nasional, seorang pegulat bernama Rian berhasil mengakhiri pertandingan dengan suplex yang sempurna. Pelatih Rian, Bapak Ardi, menjelaskan bahwa jatuhan berbahaya seperti suplex membutuhkan kombinasi kekuatan inti, keseimbangan, dan timing yang tepat. “Suplex tidak hanya tentang mengangkat lawan. Anda harus memutar pinggul dan menggunakan dorongan dari kaki untuk menghasilkan momentum yang cukup,” jelasnya. Gerakan ini harus dilakukan dengan cepat untuk mengejutkan lawan dan mencegah mereka melakukan perlawanan. Laporan dari Federasi Gulat Nasional per Oktober 2025 menunjukkan bahwa suplex adalah salah satu teknik yang paling sering menghasilkan poin langsung dalam pertandingan.
Ada beberapa variasi suplex yang populer, masing-masing dengan karakteristik uniknya. Salah satu yang paling umum adalah belly-to-back suplex, di mana pegulat mengangkat lawan dengan perut mereka menghadap ke depan, lalu memutar tubuh untuk menjatuhkan lawan ke punggung. Variasi lain yang tak kalah efektif adalah gut-wrench suplex, di mana pegulat menangkap pinggang lawan dan menggunakan kekuatan dari kaki dan inti untuk mengangkat serta membanting lawan ke matras. Jatuhan berbahaya ini seringkali digunakan untuk menguras stamina lawan dan memberikan poin. Pada sebuah seminar teknis gulat di tanggal 20 Oktober 2025, seorang wasit bernama Bapak Widodo, menekankan bahwa suplex yang dilakukan secara tidak tepat dapat membahayakan kedua pegulat. Oleh karena itu, latihan di bawah pengawasan pelatih yang berpengalaman sangatlah penting.
Tentu saja, pertarungan tidak hanya di sisi penyerang. Lawan juga harus memiliki cara untuk bertahan dari jatuhan berbahaya ini. Salah satu teknik bertahan yang paling efektif adalah sprawl. Sprawl adalah gerakan di mana pegulat dengan cepat menyebarkan kaki mereka ke belakang saat lawan mencoba melakukan takedown, sehingga mereka tidak bisa diangkat. Kemampuan untuk melakukan sprawl dengan cepat dapat menggagalkan suplex dan memberikan kesempatan untuk melakukan serangan balik. Sebuah rekaman video dari turnamen gulat pelajar pada bulan September 2025 menunjukkan seorang pegulat muda bernama Dwi berhasil lolos dari tiga kali percobaan suplex berkat sprawl yang cepat dan akurat.
Secara keseluruhan, jatuhan berbahaya seperti suplex adalah pukulan yang mematikan dan membutuhkan kombinasi unik dari kekuatan, teknik, dan timing. Memahami variasi dan cara bertahan darinya adalah esensi dari gulat. Di balik setiap suplex yang spektakuler, ada jam-jam latihan yang tak terhitung, dedikasi, dan strategi matang. Ini adalah bukti bahwa gulat bukan hanya tentang kekuatan, melainkan juga tentang kecerdasan dan seni.
