Lingkungan sekolah yang positif adalah fondasi esensial bagi tumbuhnya karakter dan prestasi siswa. Di tahun 2025, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, melainkan juga sebagai arsitek utama dalam Membangun Lingkungan Positif yang kondusif untuk ekosistem pendidikan berkarakter. Ini berarti menciptakan suasana di mana siswa merasa aman, dihargai, didukung, dan termotivasi untuk belajar, berinteraksi, serta mengembangkan diri secara holistik.
Membangun Lingkungan Positif di sekolah melibatkan banyak aspek, dimulai dari interaksi sehari-hari di kelas hingga desain program sekolah secara keseluruhan. Guru yang mampu menciptakan suasana kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa diterima dan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, akan secara langsung memengaruhi sikap dan perilaku siswa. Ini termasuk penerapan disiplin yang konsisten namun empatik, penanaman nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, serta penyelesaian konflik secara konstruktif. Pada hari Senin, 12 Mei 2025, dalam workshop “Kelas Inspiratif” di SMAN 5 Bandung, Jawa Barat, seorang guru bernama Ibu Retno Wulandari berbagi praktik terbaiknya dalam menciptakan ruang aman di kelas yang mendorong siswa untuk berani berekspresi.
Selain di dalam kelas, Membangun Lingkungan Positif juga mencakup upaya guru dalam kolaborasi dengan staf sekolah lainnya dan orang tua. Mereka aktif dalam merancang dan mengimplementasikan program-program yang mendukung karakter positif, seperti program anti-perundungan, kegiatan sosial, atau inisiatif kebersihan sekolah. Partisipasi guru dalam kegiatan ekstrakurikuler juga memperkuat ikatan antara siswa dan sekolah, menciptakan rasa memiliki yang lebih kuat. Guru adalah penghubung utama antara visi sekolah dan realitas di lapangan.
Pada tanggal 18 Juni 2025, pukul 10.00 WIB, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan mengadakan Simposium Nasional “Sekolah Berkarakter Unggul” di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Acara ini akan menyoroti berbagai inisiatif sukses dari guru-guru di seluruh Indonesia dalam Membangun Lingkungan Positif yang mendukung pembentukan karakter siswa. Diharapkan, melalui peran aktif guru sebagai arsitek ekosistem pendidikan, sekolah-sekolah di Indonesia akan terus menjadi tempat yang inspiratif dan aman bagi setiap generasi untuk tumbuh dan berkembang. Artikel ini diselesaikan pada hari Minggu, 15 Juni 2025.
