Konsep mengajar dengan hati adalah inti dari pendidikan yang berpusat pada siswa, di mana pendidik tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan peserta didik. Ini berarti menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh motivasi, sehingga siswa merasa nyaman untuk bereksplorasi dan berkembang. Sebagai contoh, dalam sebuah pelatihan guru yang diselenggarakan pada hari Rabu, 17 Juli 2024, di Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Jakarta, banyak peserta sepakat bahwa sentuhan personal dari guru dapat meningkatkan partisipasi siswa secara signifikan.

Lingkungan belajar yang menyenangkan dimulai dari sikap empati guru. Ketika mengajar dengan hati, seorang pendidik akan lebih peka terhadap kebutuhan individu siswanya, termasuk kesulitan belajar atau masalah pribadi yang mungkin mereka hadapi. Pada sebuah seminar pendidikan anak usia dini yang diadakan di Gedung Serbaguna Kota Bandung pada 22 Agustus 2024, seorang psikolog pendidikan menyoroti bahwa rasa aman secara emosional adalah prasyarat bagi siswa untuk dapat belajar secara optimal. Oleh karena itu, menciptakan suasana kelas yang positif menjadi tanggung jawab utama guru.

Selanjutnya, mengajar dengan hati juga melibatkan penggunaan metode pembelajaran yang variatif dan interaktif. Ini bisa berupa permainan edukasi, proyek kelompok, atau diskusi yang merangsang pemikiran kritis, yang semuanya dirancang untuk membuat belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tidak membosankan. Sebuah studi kasus yang dipublikasikan pada 5 September 2024 oleh tim peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang belajar dalam lingkungan yang menyenangkan cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan hasil akademis yang lebih baik. Studi ini dilakukan di beberapa sekolah dasar di wilayah Jawa Barat dan melibatkan ratusan siswa.

Selain itu, penghargaan dan pengakuan atas usaha siswa, sekecil apa pun, adalah bagian dari mengajar dengan hati. Guru yang menunjukkan apresiasi akan membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong mereka untuk terus berusaha. Pada hari Sabtu, 10 November 2024, dalam sebuah acara penghargaan guru teladan di kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya, kepala dinas menyampaikan bahwa “guru yang mengajar dengan hati akan selalu dikenang oleh siswanya, bukan hanya karena ilmu yang diberikan, tetapi karena inspirasi yang ditanamkan.” Dengan demikian, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan generasi penerus.