Kabar baik datang dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkait alokasi anggaran pendidikan yang mengalami peningkatan signifikan pada tahun anggaran 2025. Peningkatan anggaran ini salah satunya akan difokuskan pada upaya mewujudkan guru sejahtera, terutama bagi para pendidik yang berstatus honorer dan mengajar di sekolah swasta. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Bapak Dr. Harris Iskandar, M.Pd., dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Pendidikan yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada hari Senin, 12 Mei 2025.

Bapak Harris Iskandar menjelaskan bahwa selama ini, kesejahteraan guru honorer dan guru swasta seringkali menjadi perhatian utama. Meskipun memiliki peran yang sama penting dalam mencerdaskan anak bangsa, faktanya banyak dari mereka yang masih menghadapi tantangan terkait penghasilan dan jaminan sosial. Oleh karena itu, dengan adanya peningkatan anggaran ini, Kemendikdasmen berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan menciptakan guru sejahtera di semua jenjang dan status.

Salah satu program yang akan menjadi prioritas adalah penyaluran bantuan operasional sekolah (BOS) yang lebih proporsional dan berkeadilan, termasuk bagi sekolah-sekolah swasta yang selama ini mungkin memiliki keterbatasan sumber daya. Selain itu, Kemendikdasmen juga sedang mengkaji berbagai mekanisme untuk memberikan insentif tambahan bagi guru honorer yang telah mengabdi dengan loyalitas tinggi. Data dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) per tanggal 5 Mei 2025 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari satu juta guru honorer di seluruh Indonesia yang sangat menantikan adanya peningkatan kesejahteraan.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikdasmen, Ibu Prof. Dr. Anita Rahmawati, M.Si., dalam sesi wawancara dengan stasiun televisi Edukasi TV pada hari Selasa, 13 Mei 2025 pukul 16.00 WIB, menambahkan bahwa konsep guru sejahtera tidak hanya terbatas pada aspek finansial. Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan karir yang inklusif, baik bagi guru negeri maupun swasta. Dengan guru yang kompeten dan sejahtera, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin meningkat.

Menanggapi komitmen Kemendikdasmen ini, Ketua Umum Asosiasi Sekolah Swasta Indonesia (ASSI), Bapak Dr. Bambang Suryanto, M.Hum., menyambut baik langkah-langkah pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan guru swasta. Beliau berharap agar realisasi program-program tersebut dapat segera dirasakan oleh para guru di lapangan. ASSI juga siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menyukseskan upaya menciptakan guru sejahtera di seluruh pelosok negeri.

Dengan fokus anggaran yang semakin besar pada peningkatan kesejahteraan guru, khususnya bagi guru honorer dan swasta, diharapkan cita-cita untuk mewujudkan guru sejahtera di Indonesia dapat segera tercapai. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup para pendidik, tetapi juga akan berdampak positif pada mutu pendidikan secara keseluruhan.