Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan teknologi, peran guru tetap menjadi inti vital dalam ekosistem pendidikan. Guru adalah jantung pendidikan, sosok yang memegang fungsi kritis dalam membentuk individu-individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan. Memahami tugas pokok mereka di era modern ini adalah kunci untuk menghargai esensi profesi yang mulia ini.

Salah satu tugas pokok guru yang paling krusial di era modern adalah kemampuan mereka untuk tidak hanya mengajar materi, tetapi juga menumbuhkan keterampilan abad ke-21. Ini termasuk berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Guru harus beralih dari metode pengajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong eksplorasi dan penemuan oleh siswa. Mereka harus mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar-mengajar, seperti penggunaan platform daring, aplikasi edukasi, dan sumber daya digital, untuk menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan relevan. Ini adalah inti dari bagaimana guru menjadi jantung pendidikan yang inovatif.

Selain itu, guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan etika siswa. Di tengah banjir informasi dan pengaruh media sosial, guru berperan sebagai kompas moral. Mereka mengajarkan nilai-nilai kejujuran, integritas, empati, dan tanggung jawab sosial. Guru harus menjadi teladan yang baik, menunjukkan perilaku positif dan menanamkan disiplin. Fungsi ini menjadi semakin penting di era di mana nilai-nilai seringkali diuji oleh berbagai faktor eksternal. Pada hari Rabu, 18 Juni 2025, dalam sebuah webinar tentang kurikulum berbasis karakter yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, seorang pakar pendidikan dari Universitas Kebangsaan Malaysia menyoroti bahwa tanpa peran aktif guru dalam pembentukan karakter, pendidikan hanya akan menghasilkan individu pintar tanpa moral.

Tugas pokok lainnya adalah kemampuan guru untuk melakukan penilaian autentik. Ini berarti tidak hanya mengukur pengetahuan faktual, tetapi juga kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata. Penilaian yang holistik akan memberikan gambaran lebih akurat tentang perkembangan siswa dan membantu guru menyusun strategi pembelajaran yang lebih personal. Guru juga harus mampu memberikan bimbingan dan konseling, membantu siswa mengatasi tantangan akademik maupun pribadi.

Secara keseluruhan, guru adalah jantung pendidikan yang tak tergantikan. Dengan mengemban tugas pokok yang mencakup pengembangan keterampilan abad ke-21, pembentukan karakter, dan penggunaan teknologi, mereka memastikan bahwa generasi penerus siap untuk mengukir masa depan bangsa yang lebih baik.